Saturday, October 21, 2006

Two different dates for Aidil-Fitri - where is the coordination?

Muslims in different parts of the globe will be celebrating the end of the holy fasting month of Ramadan either on Monday October 23 or Tuesday October 24.

Muslims in Malaysia, Indonesia, Brunei, Singapore and Thailand is scheduled to celebrate Aidil-fitri on Tuesday, October 24 while those in Saudi Arabia and some other Arab countries will be celebrating it on Monday, October 23.

However, astronomical calculations suggest sighting the Shawal moon (crescent) would be impossible on Saturday and Sunday, which marks the end of Ramadan, therefore Aidil-fitri will fall on Tuesday, October 24.

Muslim countries which began fasting on Sunday, September 24, would mark Aidil-fitri on Tuesday, October 24 while those which began on Saturday, September 23, such as Saudi Arabia and certain Arab countries, would have no choice but celebrating it on Monday, October 23.

Sighting the Shawal moon on Sunday would be meaningless as the day would mark the 30th day of the month of Ramadan, said Saudi Arabia scholar Abdullah bin Salman.

" We will celebrate Aidil-fitri on Monday, October 23," he added.

According to Professor Mosalam Shaltout, an expert on solar and space physics, the original problem is that many countries started fasting one day ahead of the time set by astronomical calculations for the birth of the Ramadan moon.

Islamic lunar months are either 29 or 30 days. Since Sunday will be the 30th day of fasting for millions of Muslims they would automatically celebrate Aidil-fitri the following day, Monday, October 23.

Meanwhile, scientists in the Washington-based US Naval Observatory had said that the Ramadan moon signed on Saturday, September 23, and that the Muslim holy fasting month truly began on Sunday, September 24.

Moon sighting has always been a controversial issue among Muslim countries, and even scholars seem at odds over the issue.

The Islamic Crescents Observation Project has determined that a sighting of the new crescent on Saturday is impossible in all states of the world because the moon will go down before sunset and the conjunction will happen after sunset. Similarly, sighting the new crescent on Sunday will equally be impossible in all states because the moon will go down before sunset in some regions, or the setting together with the sun in the other regions.

Muslims in Malaysia, Indonesia and the other Asean countries will be celebrating Aidil-fitri on Tuesday, October 24 and according to astronomical calculations it is the correct date.

2 comments:

A Voice said...

Eid is the the festivity to culminate a victorious ramadhan. May your ramadhan be one.

Maaf zahir batin. Selamat hari raya.

Anonymous said...

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memastikan Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 23 Oktober mendatang. Umat salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia ini diminta melaksanakan salat Id pada tanggal itu. Sekretaris PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan hal tersebut kepada Tribun, Sabtu (7/10) malam.

Haedar dikonfirmasi soal salah Id bagi warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan (Sulsel). Sedangkan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulsel sudah menyiapkan beberapa lokasi untuk salah Id.

"Kemungkinan kita berbeda dengan organisasi lain. Tapi kami berharap bisa sama dengan saudara kaum Muslimin lainnya. Bila pun harus beda, mohon kita saling toleransi untuk Idul Fitri nanti," kata Haedar.

Haedar mengatakan, kepastian berlebaran pada tanggal 23 Oktober juga sudah tercantum dalam almanak (kalender) Muhammadiyah.

Sidang Isbat

Sementara itu pemerintah masih menunggu menggelar Sidang Isbat untuk menentukan awal bulan Syawal 1427 H, 22 Oktober mendatang.

"Kami akan menentukan Lebaran apakah tanggal 23 atau 24 Oktober," ujar Menteri Agama Maftuh Basyuni usai acara buka puasa bersama di kediamannya.

Maftuh menyatakan akan memperhatikan laporan rukyat dari daerah pantauan hilal (bulan). "Kami memperhatikan pula sistem rukyat. Kalau yang lain menggunakan hisab, jauh-jauh hari telah dapat menentukan hari raya," katanya.

Sistem penanggalan Hijriah didasarkan pada siklus penampakan Bulan yang lamanya 29,53 hari. Awal bulan ditandai dengan penampakan sabit bulan (hilal) di ufuk barat ketika Matahari tenggelam.

Penggunaan hilal sebagai penanda awal bulan dalam penanggalan Hijriah didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW. Dalam astronomi, sistem penanggalan Hijriah digolongkan dalam sistem penanggalan bulan.


--------------------------------------------------------------------------------
Incoming Search Terms:
lebaran muhammadiyah (15), muhammadiyah lebaran (9), lebaran 23 oktober (6), sidang isbat (6), tanggal lebaran (5),
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memastikan Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 23 Oktober mendatang. Umat salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia ini diminta melaksanakan salat Id pada tanggal itu. Sekretaris PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan hal tersebut kepada Tribun, Sabtu (7/10) malam.

Haedar dikonfirmasi soal salah Id bagi warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan (Sulsel). Sedangkan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulsel sudah menyiapkan beberapa lokasi untuk salah Id.

"Kemungkinan kita berbeda dengan organisasi lain. Tapi kami berharap bisa sama dengan saudara kaum Muslimin lainnya. Bila pun harus beda, mohon kita saling toleransi untuk Idul Fitri nanti," kata Haedar.

Haedar mengatakan, kepastian berlebaran pada tanggal 23 Oktober juga sudah tercantum dalam almanak (kalender) Muhammadiyah.